tips mengatasi hama kumbang tanduk

salah satu cara untuk mengendalikan kumbang tanduk adalah dengan Metarhizium anisopliae starin Oryctes karena merupakan jamur yang dapat dimanfaatkan untuk menekan perkembangan O. rhinoceros atau kumbang tanduk. Jamur ini dapat ditaburkan pada sarang aktif hama yaitu pada tumpukan sisa-sisa bahan organik (misalnya: tandan kosong, pupuk kandang, sekam padi, serbuk gergaji, jerami, tumpukan sampah/batang kelapa, dll) yang sudah melapuk, kemudian timbun dengan tanah. Penggunaan perangkap feromon agregasi etil 4- oktanoat dengan ketinggian perangkap 4 meter lebih baik dalam memerangkap kumbang O. rhinoceros di areal kebun sawit yang belum menghasilkan. Penambahan tinggi perangkap tidak memberikan pengaruh terhadap pemerangkapan kumbang O. rhinoceros. Total kumbang yang terperangkap rata-rata 14,50 ekor dan yang paling banyak terperangkap adalah kumbang betina. Menurut Herman, dkk. (2012) hal ini mungkin disebabkan kumbang jantan lebih banyak tertarik dengan feromon agregasi dibandingkan yang jantan. Hasil penelitian PPKS (2007) juga menyatakan bahwa dengan penggunaan perangkap feromon lebih banyak O.
 rhinoceros betina yang terperangkap daripada kumbang jantan dengan perbandingan 60-80% betina dan 20-40% jantan. Saat ini pengendalian O. rhinoceros yang paling efektif adalah pemanfaatan feromon agregat ethyl-4-methyl octanoate. Feromon ini merupakan feromon generasi baru untuk pengendalian O. rhinoceros di perkebunan kelapa sawit. Feromon ini menghasilkan bahan aktif ethyl-methyl octanoate, 4-methyl-5-nonanol dan asam octanoate yang dipasang pada ferotrap PVC (diameter 5 inchi) dengan 7 panjang 1 m dan cara aplikasi di lapangan dengan digantung pada tiang bamboo 2,5 m. Feromon hasil penelitian ini memiliki keunggulan meliputi: daya tangkap yang lebih besar, mampu menangkap kumbang selain O. rhinoceros yaitu Rhynchophorus spp. dan mempunyai harga dasar yang lebih murah (Agus, dkk., 2009).

Hasil penelitian Alouw (2007) dengan perlakuan sex feromon yang dikombinasikan dengan virus Baculovirus yang dipasang dengan menggunakan pipa paralon di sekitar pertanaman kelapa cukup efektif yaitu dapat membunuh 6-25 ekor hama per ha per bulan. Di samping itu, perlakuan ini dapat pula digunakan untuk mengetahui dan mengevaluasi sebaran populasi hama ini.
Source.http://ditjenbun.pertanian.go.id/bbpptpmedan/tinymcpuk/gambar/file/oryctes.pdf

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "tips mengatasi hama kumbang tanduk"

Posting Komentar

latest tweets

flickr photos

random posts

About us

recent posts

random posts

three columns