A. Persiapan
Persiapan lahan pada tanah gambut, mengikuti petunjuk pembukaan lahan sesuai vegetasinya (APL berhutan, semak belukar atau bekas kebun) seperti yang telah diuraikan di atas dengan tambahan kegiatan pembuatan sistem drainase dan pemadatan tanah. Lahan gambut yang digunakan untuk budidaya tanaman perkebunan (contoh : Kelapa sawit) yaitu kawasan gambut dalam bentuk hamparan yang memiliki ketebalan lapisan gambut kurang dari 3 (tiga) meter dan proporsi lahan dengan ketebalan gambut kurang dari 3 (tiga) meter minimal 70% dari luas areal yg diusahakan, serta pada kedalaman gambut kurang dari 3 meter tidak ditemukan pyrite dan pasir kwarsa (Permentan No. 14 Tahun 2009 tentang Pedoman Pemanfaatan Lahan Gambut untuk Budidaya Kelapa Sawit)
B. Sistem Drainase
1. Pembuatan Parit Dalam Upaya Tata Kelola Air
Pada dasarnya pembuatan sistem drainase terdiri dari sebuah jaringan kerja yang terdiri dari tiga jenis parit, yaitu: parit utama, parit koleksi dan parit kebun. Parit-parit berfungsi untuk menjaga agar ketinggian air selalu berkisar antara 50-70 cm. Sistem drainase ini sekaligus berfungsi sebagai sarana untuk pembilasan gambut secara periodik dari keasaman yang berlebihan. Parit-parit ini perlu dibersihkan secara periodik agar sirkulasi air dilahan gambut berjalan lancar. Ukuran ketiga parit tersebut adalah:
Ukuran parit drainase pada lahan gambut
2. Cara Pembuatan Parit
a. Parit Utama: Parit utama dibuat di bagian tepi kebun dimaksudkan untuk menghilangkan air yang berlebihan pada rawa Gambut. Pembuatan parit utama dikerjakan 6 (enam) bulan sebelum pembukaan lahan. Pembuatan parit utama dapat dilakukan dengan menggunakan excavator dengan menggunakan modifikasi mata rantai track yang lebarnya 1 meter untuk memi nimalkan resiko tenggelamnya excavator ke dalam rawa gambut.
b. Parit Koleksi: Pembuatan parit koleksi dilakukan setelah pembukaan lahan. Parit-parit koleksi bermuara pada parit-parit utama dan masing-masing parit koleksi terpisah 400-600 meter.
Parit Kebun: Pembuatan parit kebun dibuat terakhir, setelah kegiatan pemadatan tanah selesai dilakukan. Parit-parit kebun bermuara pada parit koleksi. Satu parit kebun pada kebun kelapa sawit cukup untuk 8 baris tanaman. Pada kepadatan 160 pohon per hektar, jarak antara 2 parit adalah 59 meter dan memerlukan panjang parit 150 m.
3. Persiapan Lahan
- Pembuatan parit utama.
- Pembersihan vegetasi yang ada di permukaan tanah dengan cara pembabatan, penegasan, pemangkasan dan penimbunan.
- Operasi penimbunan dan pembukaan lahan menggunakan excavator hidrolik dengan track yang lebar dengan bantuan tatakan kayu. Penggunaan 2 (dua) mesin yang beroperasi pada blok yang sama akan sangat menguntungkan karena dapat saling membantu.
- Dibutuhkan beberapa mesin untuk bekerja pada areal skala besar. Karena penumpukan dan pembukaan lahan gambut merupakan proses yang lambat, prestasi kerja mesin rata-rata hanya satu hektar perhari.
4. Pemadatan Mekanik
- Pemadatan dilakukan melalui peningkatan massa jenis areal gambut dari 0,10 sampai 0,20 gr/cm.
- Pemadatan dilakukan terutama pada jalur tanaman sehingga akan mengurangi resiko condong atau tumbangnya tanaman.
- Kedalaman pemadatan kira-kira, 40-50 cm dapat dicapai dalam 2-3 kali putaran.
- Kayu-kayu yang tersisa didorong ke samping jalan bukan jalur panen, kemudian areal dibuka dan dipadatkan.
- Tunggul-tunggul dipotong sampai per mukaan tanah.
- Pemadatan dapat juga dilakukan ber samaan waktunya dengan penimbunan.
- Setelah penimbunan, excavator kembali ke rute excavator sebelumnya yaitu menggunakan kembali baris yang dibuka untuk lebih memadatkan tanah.
- Rata-rata excavator dengan operator yang ahli dapat memadatkan antara 1,5-2 ha/hari. Pada saat pemadatan dilakukan, dibuat pula parit-parit kebun.
0 Response to "Pembukaan Lahan Pada Areal Lahan Gambut"
Posting Komentar